Travelsista’ on vacation – goes to Daerah Istimewa Yogyakarta (part 2)

… S a t u T a h u n K e m u d i a n …

… tadaaaa.. en wan.. en tu.. en tri.. en cookk, eHhee..  Okeh fix! balik lagi sama akoohhh masih di edisi halan halan bersama kaka kaka Travelsista’ yang ketjeh badai 😉 Maaf to be continued selama satu tahun, di karenakan aku kan kemarin sempet kerja *jadi mbak mbak kantoran yang 8 to 5*, jadi mesti pura pura kerja, biar di liat kerja gitu deh sama si boss 🙂 -abaikan-


Setelah dari Blue Lagoon, kami pun melanjutkan perjalanan menuju destinasi selanjutya -Penginapan!- YES!! sampai sore hari kami belum menemukan penginapan yang bisa menampung 8 orang cewe ketjeh ini untuk sekedar meluruskan punggung. Pencarian penginapan kami pusatkan di sekitar Malioboro, ya.. tempat yang sudah cukup famous untuk penginapan kelas backpack. Beruntungnya kami, selepas maghrib kami pun berhasil mendapatkan penginapan yang bisa menampung kami semua dan tentunya sesuai dengan kantong kami 🙂 berlokasi di Jl. Dagen -maaf saya lupa namanya- tapi kami menyebutnya “homestay Kanjeng Mami”. Tempatnya enak, luas, bersih dan nyaman.

Tidak mau membuang waktu, kami pun bergegas mandi dan siap siap untuk lanjut menikmati malam di kota Jogja. Tujuan kami berikutnya adalah… KLINIK KOPI!! klinik yang kami datangi waktu itu masih berlokasi di kompleks UGM, belum pindah ke Jl. Kaliurang yang sekarang :).. How to get there?!? Google Maps!! Yup, seperti yang pernah aku jelaskan di Part 1, kami semua tidak ada yang hapal mati seluk beluk jalan di Jogja and that application it’s really help us to find our next destination –walaupun sempat nyasar dikit, HeHhee..- Kata pertama yang terlintas di otakku (ngga tau deh kalau ke-7 temenku yang lain) KEREN!! mereka hebat, nyari tempat yang bener bener beda dari tempat ngopi kebanyakan. Mungkin karena kami anak kota, jadi sampai sana pun mepet banget sama waktu mereka tutup (tutup jam 9 malam) dengan sedikit memohon akhirnya kami di bolehkan juga masuk. Kata kedua, SHOCK!! ya, karena kami kena tegur dari sang empunya tempat. Waktu itu kami asik sendiri sama gadget masing masing dan berisik sendiri. Agak gimana gitu deh, karena baru kali ini datang ke satu tempat dan kena tegur.. HaHhhaa.. Sebenernya maksud dang empunya negur kami ini bagus banget, beliau ingin supaya kami berdelapan ini berbaur dengan pengunjung yang lain, hal yang jarang banget aku temui dewasa ini.. NO WI-FI, TALK TO EACH OTHER!!!.

Berbicara tentang kopi, buatku si penyuka kopi.. Kopi hitam pekat dan tanpa gula adalah surga tersendiri, nikmatnya saat menyeruput segelas kopi hitam itu.. Hmmmm… susah buat di jelasin dengan kata kata. Naah lain lagi cerita dari temenku yang 7 orang itu; Lea- cewek ketjeh berkacamata dan berprofesi sebagai fotographer tercinta kami ini bukan seseorang yang suka kopi, buat dia kopi itu pahit seperti jamu pahitan, mau sebanyak apapun pemanis yang di kasih ke dalam gelas kopinya. Caeee – cewek ketjeh berjilbab dan berkacamata yang berprofesi sebagai …. masih mendingan lah, dia nggak begitu anti banget sama kopi. Sama seperti Ninda, Wanda, Nindi, Nissa, dan Non Errr.. Akhirnya dengan penjelasan yang sangat detail dan akurat kami pun hanyut dalam kopi pilihan masing masing yang sesuai dengan kesukaan kami. Ya, di klinik kopi ini kalian bisa mencoba kopi dari berbagi jenis dan bisa di sesuaikan dengan lidah kalian 🙂

Hari pun kian larut, puas menikmati kopi, kami pun lanjut menikmati malam dengan pilihan menu yang bervariasi di angkringan KR. Di sela makan dan canda, kami sepakat untuk melakukan “truth and dare” :)) Daaaannnnn.. yang kena apes di malam itu adalah Leaaaa.. Dare untuk Lea terkasih adalah, menemani dan meminjam gitar dari si mas mas pengamen yang tidak jauh dari lokasi kami duduk untuk kemudian di mainkan oleh Leaku.. ya intinya sih, Lea kami suruh ngamen ke setiap pembeli yang makan di angkringan KR 🙂


Minggu pagi yang agak kesiangan..
Reminder yang semalam kami sepakati batal. Rencananya jam 4 pagi kami sudah harus jalan menuju Gn. Api Purba Nglangeran untuk melihat sunrise dari puncaknya.. Tetapiiii… semuanya tidak jadi dilakukan karena bangunnya kesiangan, HaHhhaa..
Tenang, bukan berarti gagal total kok, tetap jadi berangkat 🙂 hanya saja agak lebih siang sedikit.

Lanjut dari  Gn. Api Purba, kami langsung berbelanja sedikit oleh oleh untuk keluarga di rumah. Setelah itu kami kembali ke homestay kanjeng mami untuk packing dan bergegas menuju stasiun Lempuyangan untuk kembali ke kota dan sibuk kembali dengan dunia nyata masing masing. Lempuyangan, ya statsiun ini selalu setia menanti kedatangan kami kembali ke kota yang tiap sudutnya penuh dengan kenangan..

See you soon Jogja, jangan bosan dengan kedatang kami yaah.. 🙂

*hibernate*

Love, me.

About Na1896

Coffee lover - simple person - love sun and beaches - born and raised in Indonesia and i proud to be an Indonesian
This entry was posted in holiday, travel and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment