Travelsista’ on vacation – goes to Daerah Istimewa Yogyakarta (Part 1)

Hai semua 🙂

Akhirnya setelah 4 bulan vakum, keinginan untuk menyelesaikan kisah perjalananku bersama TRAVELSISTA pun muncul kembali. Mungkin ada sedikit plus minus dari tulisan ini, di karenakan perjalanan bersama mereka ini aku lakukan pada akhir Oktober 2014. Butuh banyak waktu untuk mengingat setiap detail aktivitas yang kami lakukan.. yaah walau pada akhirnya aku yakin ada beberapa hal yang terlewat dalam tulisan perjalanan ini.


touchdown!! Stasiun Kereta Api Lempuyangan-
Kami hanya punya waktu 2 hari di kota ini (tidak termasuk aku yaah, karena aku sedang dalam masa Annual Leave). Tanpa menunggu lama, kami yang dari Jakarta, Bogor dan Surabaya langsung menemui tuan rumah di tempat yang telah di sepakati untuk langsung menuju destinasi pertama  – GUMUK PASIR, PARANGKUSUMO. Mandi? Nanti saja kalau menenmukan SPBU yang bersih dan luas *LOL. Dengan bermodalkan sepeda motor sewaan, perjalanan kami di kota ini pun di mulai 🙂

Total ada 5 motor yang kami tumpangi.,

Dari Stasiun Kereta Api Lempuyangan, tujuan pertama (bukan tujuan sebenarnya) yang kami ber-delapan datangi adalah SPBU a.k.a POM BENSIN. Selain untuk mengisi bahan bakar, tadinya sih mau sekalian membersihkan diri alias mandi –HeHhee! maklum saja rombongan dari Jakarta itu, terakhir mandi hari Jumat 17 Okt 2014– tapi itu semua ngga jadi dilakukan, mengingat matahari sudah lumayan bersinar, seolah mengingatkan kami untuk bergegas menuju destinasi pertama di hari ini (18 Okt 2014).. kalau mesti mandi dan “touch up” makan waktu lagi. Eittss.. ngga usah khawatir, walau hanya cuci muka dan sikat gigi.. kami tetap ketjeh kok 😉 Ohh iya, ada satu hal lagi yang kami lakukan di sini -SPBU a.k.a POM BENSIN- yaitu, memperbaiki jok motor yang terlepas.. HaHhaa! entah kenapa itu jok motor bisa copot, mungkin dia lelah.. –abaikan kalimat yang terakhir ini

……. sedikit hal yang terjadi di perjalanan kami : mampir dulu buat beli masker dan akhirnya kacamata buat eksis jatuh entah dimana, saling susul menyusul antar satu motor dengan motor yang lainnya -intinya sih berusaha menyamakan kecepatan 5 motor, HeHhee……

Dengan bermodalkan petunjuk arah mata angin Utara`Selatan`Barat`Timur dan mengikuti kemana angin berhembus serta membaui udara yang menyerupai wangi laut -maaf agak hiperbolis!- PLUS tanya sana sini sama modal maju terus pantang mundur, Akhirnya kami tiba juga di tujuan pertama : GUMUK PASIR PARANGKUSUMO. Walaupun tadinya sempat terlewat dan hampir bablas ke Parangtritis sih..


Indahnya Gumuk Parangkusumo, Padang Pasirnya Kota Yogyakarta

pasir gumuk pasir parangkusumo yogyakarta

Padang pasir di kota Yogyakarta? Dimana ya? Kok baru dengar ada padang pasirnya? Mungkin ini pertanyaan yang akan anda sampaikan ketika mendengar berita tentang padang pasir yang ada di Kota Yogyakarta. Pasalnya warga sekitar tidak begitu paham dengan fenomena ini. Hingga suatu ketika fakultas geografi dari UGM sering mendapat tamu dari luar negeri untuk melihat daerah berpasir tersebut barulah masyarakat menyadari bahwa tempat berpasir tersebut merupakan harta karun bagi kota Yogyakarta. Padang pasir tersebut berada di sepanjang muara Sungai Opak hingga Pantai Parangtritis. Namun sebenarnya padang pasir itu adalah sebutan saja. Sebenarnya tempat ini bernama Gumuk Pasir Parangkusumo. Gumuk dalam bahasa jawa merupakan gundukan atau tumpukan. Jadi Gumuk Pasir disini dimaksudkan dengan tumpukan atau gundukan pasir.

Gumuk Pasir Parangkusumo memiliki suhu yang cukup ekstrim. Dimana ketika siang suhu sangat panas dan terik namun ketika malam hari suhu berubah menjadi sangat dingin. Sedangkan pasir yang terdapat di area ini terbilang unik karena memiliki karakteristik yang sama dengan gurun pasir yang terdapat di Meksiko. Gumuk Pasir Parangkusumo juga dijadikan wisata yang seru untuk bermain ski pasir (Sandboarding). Dengan ketinggian sekitar 20 meter, pengunjung dapat meluncur sepanjang 200 meter. Terdapat pengaman untuk siku, lutut dan helm sehingga pengunjung tidak perlu takut untuk meluncur.

Harga Tiket

Harga tiket masuk Gemuk Pasir Parangkusumo adalah Rp. 3.000. Harga tersebut belum termasuk parkir jika anda menggunakan kendaraan pribadi. Sedangkan untuk mencoba sandboarding harga yang dipatok adalah Rp. 200.000/orang (minimal 6 orang) dengan durasi 2 jam permainan. Dengan harga tersebut sudah dilengkapi dengan pelindung seperti helm, pengaman siku dan lutut.

Lokasi

Gumuk Pasir Parangkusumo berada di muara Sungai Opak sampai Pantai Parangtritis atau antara Pantai Parangtritis dan Pantai Depok. Berada di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Akses

Dari kota Yogyakarta ke arah selatan menuju jalan Parangtritis dan lurus saja hingga anda bertemu loket masuk Pantai Parangtritis. Sebelum loket tersebut terdapat belokan ke arah kanan dan ikuti belokan tersebut hingga bertemu loket pembayaran masuk Pantai Depok. Sebelum loket masuk Pantai depok akan terdapat belokan ke arah kiri, ambil belokan tersebut dan lurus saja maka anda akan menemukan Gumuk Pasir Parangkusumo.

Tips

Sebaiknya gunakan topi ketika siang hari karena udara sangat menyengat layaknya di padang pasir. Tidak lupa juga kacamata untuk melindungi mata dari tebaran pasir yang dihembuskan oleh angin.

Untuk mendapatkan suasana yang nyaman dan pemandangan yang memukau, datanglah pada waktu senja atau sore hari. Dimana anda dapat mengabadikan foto dengan berlatarbelakang sunset dan pasir yang menawan.


Dari sedikit penjelasan yang menurutku cukup lengkap di atas, entah kenapa hampir kesemuanya itu tidak kami temui. Pertama, nggak ada yang sunboarding (mungkin kami salah waktu kali yaah). Kedua, tidak sesuai yang kami bayangkan, yang kami lihat di you tube itu “Wowwww” tapi ini… atau mungkin -mungkin lagi- kami salah tempat, atau lokasi yang kami lihat via you tube itu telah melalui proses editing sedemikian rupa sehingga tampak “Wowwww”. Ketiga, puuaaannnaaasseee puolll.. HaHhaa! kalau yang ini memang kami yang salah waktu. Baiklah, walaupun 3 hal tadi agak membuat kami sedikit.. -kecewa, mungkin- kami ngga mau hari yang cerah ini menjadi suram karenanya. Melirik Leleee terKasih sang phoptographer, kami pun bergegas untuk mengabadikan semua tingkah laku yang kami ciptakan. Kelar photo sesion dan sedikit memenuhi memory di kamera sang photographer, perjalanan pun di lanjutkan. Next… mengisi amunisi para pejalan ketjeh 🙂

Kalian tau kan lagu kebangsaannya serial Kera Sakti yang mengembara dari Timur ke Barat mencari kitab suci? Naaahhh.. perjalanannya hampir sama dengan yang kami lakukan, bedanya kami bukan kera dan sedang tidak mencari kitab suci melainkan dari Selatan ke Utara mencari tempat untuk mengisi amunisi yang pewe dan enak buat melepas lelah. Iya, sepertinya kami kelelahan loh. Bayangkan dari tengah ke Selatan melewati tengah lagi menuju ke Utara, bagaimana peliharaan di perut kami tidak berdemo. Sang tuan rumah, empunya Jogja berada di posisi paling depan sebagai penunjuk arah. Entah berapa lama kami di jalan, akhirnya sampai juga kami di tempat makan yang sudah cukup terkenal di kawasan Kaliurang. Tempatnya luas, nyaman dan adem.. bisa selonjoran, lah wong lesehan. Puas memilih menu dan “menggoda” masnya, kami mulai berebut stop kontak, berebut posisi yang enak dan sibuk transfer foto by gadget -yang masih ada ekstra batery-, sang photographer terKasih? dengan setia dan berbaik hati mengabadikan ekspresi kami yang sudah tak berbentuk. Tadaaaaa… makanan yang di tunggu datang juga and surprise sang photopgrapher terkasih mendapat porsi minuman jumbo, ini bener bener jumboooo.. mulai dari gelasnya hingga sedotannya, HaHhha! kekagetan kami tidak berlangsung lama, karena kami semua fokus melahap apa yang ada di depan kami. Selesai makan, perjalan pun masih terus berlanjut. Lanjut ke Blue Lagoon, tempat yang dulu belum se-famous sekarang, hanya melihat dan ngga jadi maen aer, k a r e n a.. kondisi sore itu sudah cukup ramai dan volume airnya tidak terlalu banyak.

*to be continued..

Love, Me

About Na1896

Coffee lover - simple person - love sun and beaches - born and raised in Indonesia and i proud to be an Indonesian
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment